Bappenas: Indonesia Perlu Miliki Cetak Biru Pengembangan SDM

Solo, Lingkar.news – Cetak biru pengembangan sumber daya manusia (SDM) perlu dimiliki oleh Indonesia, hal ini diungkapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.

“Sangat penting bagi Indonesia untuk memiliki sebuah blueprint pengembangan SDM yang bersifat sistematis, terstruktur, dan berjangka panjang,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas RI Amich Alhumami pada sosialisasi Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (MTN) 2024 di Kampus UNS Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (10/9).

dalam Talent Fest 2024, desain besar yang disampaikan memuat berbagai strategi unggul, salah satunya strategi pengembangan sumber daya manusia mulai dari tahapan prabibit sampai dengan tahapan talenta unggul.

“Upaya ini mencakup investasi pada pengembangan talenta seni budaya, riset dan inovasi, serta olahraga,” katanya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya investasi pada pengembangan talenta di Indonesia.

“Adanya MTN diharapkan dapat mempersiapkan talenta di Indonesia yang berdaya saing dan dikenal di tingkat internasional, menjamin penyelenggaraan upaya pembibitan, pengembangan dan penguatan talenta nasional secara holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan,” katanya.

Ia mengatakan pemerintah Indonesia juga akan mengkoordinasikan kebijakan dan program kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Dalam desain besarnya, MTN memiliki lima program terobosan, yakni talent pool, kolaborasi, facility hub, sinergi dana, dan apresiasi talenta.

Pihaknya berharap melalui program tersebut akan muncul talenta-talenta unggul yang dapat berperan aktif pada setiap sektor pembangunan di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Prof Hartono mengatakan peningkatan mutu talenta-talenta nasional menjadi kunci daya saing dengan negara maju. Menurut dia, hal itu dibuktikan pada Global Talent Competitiveness Index 2023 yang mana Indonesia menduduki peringkat 75 dari 113.

Sedangkan pada Global Innovation Index 2023, Indonesia menempati peringkat 61 dari 132.

Terkait hal itu, ia menilai pengembangan talenta menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

“Untuk meningkatkan talenta-talenta ini memang dibutuhkan manajemen talenta nasional. Desain besar dibutuhkan untuk mengelola dan mengoptimalkan talenta-talenta nasional,” katanya.

Pihaknya juga berkomitmen untuk berkontribusi mengembangkan dan mengoptimalkan talenta-talenta nasional. Menurut dia, perguruan tinggi juga memiliki tanggung jawab berperan serta dan berpartisipasi meningkatkan daya saing talenta nasional untuk menuju Indonesia Emas 2045.

“Dalam hal ini, kami siap berkontribusi dan berkolaborasi agar generasi penerus, sumber daya manusia, dan talenta nasional kita kompetensinya makin meningkat. Dengan demikian, bisa bersaing di tingkat lokal maupun internasional,” katanya. (rara-lingkar.news)