Material Terlalu Tebal, Pencarian 4 Korban Longsor di Bogor Dihentikan

BOGOR, LINGKAR – Tim gabungan menghentikan sementara pencarian empat korban longsor tebing penahan tanah rel lintasan Stasiun Batutulis-Paledang yang menimpa lima rumah di RT07/RW04 Kampung Sirna Sari, Kelurahan Empang, Kota Bogor, karena material longsor masih cukup tebal.

“Kami hentikan sementara sejak Magrib tadi sekitar pukul 18.00 WIB, karena hari mulai gelap, tapi belum ada tanda-tanda. Khawatir keselamatan petugas yang melakukan pencarian,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas di Kota Bogor, Rabu malam (15/3). 

Theofilo menuturkan pencarian empat dari enam korban yang masih tertimbun di lokasi longsor tebing rel tersebut diperkirakan berada di kedalaman 3-4 meter.

BERITA TERKAIT : Hujan Deras Sebabkan Tanah Longsor dan Sekolah Ambrol di Desa Gunungsari Pati

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan Tagana Kota Bogor, Jawa Barat, kata dia, terkendala luasan longsor yang bukan hanya menimpa rumah warga yang berada di antara pinggir Sungai Cisadane dan tebing rel, namun menyelimuti bagian sekitarnya.

Selain itu, material longsor juga berundak dari pangkal bongkahan hingga 20 sampai 30 meter, tinggi longsor di tebing rel ke rumah-rumah warga. Sementara petugas juga terbatas dalam menggunakan alat untuk membongkar reruntuhan tembok, balokan beton dan tanah yang menimpa rumah-rumah itu. 

Lokasi longsor yang berada sekitar satu kilometer dari Bogor Nirwana Residence (BNR) di dalam gang sempit tidak memungkinkan tim gabungan membawa alat berat ke lokasi.

“Jadi, kami ambil langkah menghentikan pencarian sementara dan dimulai lagi pada pagi hari besok,” ujar Theofilo.

BERITA TERKAIT : 7 Desa 4 Kecamatan Terdampak Bencana Tanah Gerak, Pemkab Trenggalek Pertimbangkan Opsi Relokasi

Peristiwa longsor tebing penahan tanah sepanjang 25 meter rel kereta api menimpa lima unit rumah di RT07/RW04 Kampung Sirna Sari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, menyebabkan 17 korban pada Selasa (14/3) pukul 23.00 WIB.

Dari 17 korban, terdapat 11 orang selamat, dua telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan empat orang belum ditemukan. Data Korban yang selamat, yakni Edi Kusmayadi (60), Rifal (9) Arsa (2), Engkos (60), Faldy (20), Fany (9), Man (40), Irin (35), Al Mira (8), Misbah (35) dan Dita (34).

Sementara, data korban yang meninggal dan telah dievakuasi malam tadi atas nama Mustopa (30), Al Fandy (2). Kemudian, korban yang dalam evakuasi, Yuli (65), bayi M. Yusuf (8 bulan) merupakan anak dari Mustopa), Cucum (50), dan Azzam (5). (NAILIN RA – KORAN LINGKAR)