BANDUNG, Lingkar.news – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat akan meninjau ulang kesiapan pengajar Bahasa Portugis menyusul penetapan bahasa tersebut dalam kurikulum sekolah.
Kepala Disdik Jabar, Purwanto, mengatakan sumber daya manusia (SDM) untuk mengajar Bahasa Portugis harus disiapkan sebelum kurikulum digulirkan.
“Ada tidak gurunya? Kan gurunya harus bisa. Mau ngajar gimana kalau tidak bisa. Harus ada pelatihan kan. Dan ini harus dipikirkan karena ini (juga) baru digulirkan dan masih dikaji oleh kementerian,” kata Purwanto dikonfirmasi di Bandung, Jumat, 31 Oktober 2025.
Selain memastikan ketersediaan tenaga pengajar, kata Purwanto, pihaknya juga akan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan apabila Bahasa Portugis ditetapkan sebagai salah satu mata Pelajaran oleh pemerintah pusat.
“Ya, kalau itu jadi kebijakan nasional kita harus terapkan secara bertahap, tentunya mempersiapkan infrastrukturnya dengan konsekuensi-konsekuensi mempersiapkan sumber daya manusia dan kalau menjadi kebijakan nasional. Jadi kita nunggu saja, kalau diperintahkan pakai bahasa Portugis, ya sekuat tenaga kita akan praktikkan itu dengan dengan kemampuan kita,” terangnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan memiliki rencana memasukkan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran di sekolah.
Hal tersebut disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Negara, Kamis, 23 Oktober 2025.
Prabowo menjelaskan, keputusan tersebut diambil karena pentingnya hubungan antara Indonesia dan Brazil. Menurutnya, langkah itu merupakan salah satu upaya membuat hubungan kedua negara menjadi lebih baik.
Kepala Negara merasa Indonesia masih perlu banyak belajar dan ingin terus meningkatkan kualitas hubungan bilateral dengan Brazil. Karena itu, dia berencana menjadikan bahasa Portugis sebagai prioritas di bidang pendidikan.
Jurnalis: Anta
Editor: Ulfa Puspa