Isu Pendidikan hingga Ekonomi Jadi PR Pemerintahan Luthfi-Yasin

SEMARANG, Lingkar.news  Tim transisi pemerintahan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi-Taj Yasin melibatkan organisasi masyarakat (ormas) untuk merumuskan program kepemimpinan lima tahun kedepan. Kolaborasi dengan ormas merupakan salah satu bentuk penerapan collaborative governance.

Tim transisi Luthfi-Taj Yasin itu sowan ke Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah untuk mendengar mendengar dan mencatat usulan maupun ide.

“Secara prinsip, kami mengharapkan fatwa, saran masukan dari PWNU dan PW Muhammadiyah. Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ingin mengajak semua elemen. Kemarin sudah dengan akademisi, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan kini bersama NU dan Muhammadiyah. Seterusnya kita kolaborasi dengan semua elemen di Jateng,” kata Ketua Tim Transisi Luthfi-Yasin, Zulkifli Gayo, Selasa 11 Februari 2025 malam.

Saat berkunjung di masing-masing kantor organisasi, Tim Transisi ditemui langsung oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH Abdul Ghaffar Rozin dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng KH Tafsir.

Gubernur Jateng Terpilih Integrasikan Program Daerah dan Asta Cita Presiden

Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH Abdul Ghaffar Rozin mengucapkan syukur karena telah diajak berdiskusi tentang isu-isu di Jawa Tengah. Pihaknya menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan langsung dengan warga nahdliyin.

Pertama perihal isu pendidikan yakni pesantren dan madrasah diniyah (madin). Ia ingin pemerintah memiliki kebijakan yang jelas dan konkret serta terukur lantaran selama ini belum optimal.

Kedua, isu kesehatan yang masih menjadi persoalan. Maka ke depan diharapkan ada fasilitas kesehatan yang memadai dan dekat dengan pesantren serta nahdliyin. Ketiga, isu ekonomi yang menguatkan UMKM karena masih banyak warga Jateng di kelas menengah ke bawah.

“Kita mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Terutama kelas menengah ke bawah dan nahdliyin,” ungkapnya.

Usulan-usulan yang disampaikan itu bukan berdasar keinginan namun kebutuhan dan kondisi riil di masyarakat nahdliyin saat ini.

Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah KH Tafsir menyampaikan bahwa suatu daerah maupun pemimpin akan dicintai rakyatnya jika memiliki keteladanan dan kebanggaan. Keteladanan pasangan Luthfi-Yasin sesuai tagline saat kampanye yakni “Ngopeni Nglakoni”.

Selanjutnya tinggal memupuk rasa bangga masyarakat dengan terwujudnya program-program pembangunan fisik maupun non fisik.

“Mudah-mudahan Pak Luthfi dan Gus Yasin mampu membawa Jateng maju, masyarakat lebih sejahtera dan Allah meridhoi serta memberkahi,” ucapnya Tafsir.

Ketua Tim Transisi Luthfi-Yasin, Zulkifli, juga mengatakan bahwa 90 persen usulan dari NU dan Muhammadiyah Jateng itu sudah terkolaborasi dengan program Luthfi-Yasin. Misalnya regulasi tentang pesantren jadi salah satu komitmen untuk segera dituntaskan menjadi Pergub Pesantren. Kemudian perihal kesehatan, akan ada Puskesmas pembantu yang dikolaborasikan dengan layanan kesehatan berbasis lokal. Hal yang sama dengan program penguatan UMKM dan bantuan untuk nelayan Jawa Tengah.

“Usulan menarik (Red : Muhammadiyah) adanya sinergitas pembangunan antara provinsi, kabupaten dan desa. Ini juga menjadi spirit Pak Gub juga Pak Wagub untuk transformasi perencanaan secara tematik,” tandas Zulkifli. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)