JAKARTA, Lingkar.news – Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengomentari sikap pemerintah Indonesia yang tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel bila masih menjajah Palestina.
Anwar menyatakan hal itu sesuai prinsip nilai-nilai Indonesia yang menolak segala penjajahan. Sebab, tidak memiliki nilai keadilan dan kemanusiaan.
Anwar mengatakan sikap tegas itu dinyatakan dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945
“Di sana menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa,” katanya, dalam keterangan resmi, Jumat, 30 Mei 2025.
Dia menegaskan, jika Israel ingin membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia, maka peluang itu baru bisa terbuka jika Israel berhenti menjajah tanah Palestina.
“Serta memberikan kemerdekaan penuh bagi rakyat Palestina,” sambungnya.
Tak hanya itu, Anwar menuturkan, usai mengakui kemerdekaan Palestina, Israel juga harus bertanggung jawab terhadap aksi genosida yang dilakukan sebelumnya.
Dalam jumpa pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Syaratnya, jika Palestina merdeka.
“Di berbagai tempat, forum, saya sampaikan sikap Indonesia. Indonesia memandang, hanya penyelesaian Two State Solution. Kemerdekaan bagi bangsa Palestina, satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar,” ucap Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menegaskan bahwa solusi dua negara ialah satu-satunya solusi guna mencapai kemerdekaan Palestina.
Ia juga menegaskan harus ada pengakuan dan jaminan hak Israel untuk berdiri sebagai negara berdaulat.
Jurnalis: Ceppy Febrinika Bachtiar
Editor: Ulfa Puspa