Calon Praja Meninggal saat Diksar, IPDN Pastikan Tak Ada Unsur Kekerasan

SUMEDANG, Lingkar news – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) buka suara terkait insiden calon praja bernama Maulana Izzat Nurhadi asal Maluku Utara yang meninggal dunia usai mengikuti apel pendidikan dasar (diksar) pada Rabu malam, 8 Oktober 2025.

Wakil Rektor Bidang Admistrasi IPDN Arief M Edie menyatakan bahwa Maulana Izzat Nurhadi meninggal dunia karena serangan jantung.

Ia mengungkapkan Maulana sempat mengeluh lemas dan langsung ditangani oleh petugas ke klinik di dalam kampus.

“Pada saat lemas masih kita tangani. Kemudian ketika tidak membaik segera kita kirim ke Rumah Sakit Unpad dan dinyatakan meninggal pada Rabu pukul 23.00 WIB,” kata Arief di Sumedang, Jawa Barat, Jumat, 10 Oktober 2025.

Arief menjelaskan dari hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit diketahui Maulana meninggal dunia disebabkan henti jantung dan tidak ditemukan luka di tubuh almarhum.

Ia menambahkan, pihak kampus juga telah menawarkan proses autopsi maupun visum untuk memastikan transparansi atas meninggalnya Maulana, namun pihak keluarga menolak proses tersebut.

“Dokter menyatakan henti detak jantung dan ketika almarhum sakit kita sudah menghubungi orang tuanya. Orang tuanya juga sudah ikhlas. Tidak masalah,” katanya.

Lebih lanjut, Arief menegaskan proses Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Calon Praja Pratama (Diksarmendispra) bagi 1.509 calon praja angkatan XXXVI dilakukan tanpa aksi kekerasan.

Dia mengatakan selama pendidikan dasar yang berlangsung dari 30 September hingga 14 Oktober 2025, calon praja mendapatkan materi dari instruktur Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jawa Barat.

“Di IPDN sudah zero kekerasan. Untuk calon praja belum berhubungan dengan senior. Masih ditangani oleh tim Diksarmendispra dan juga tidak melibatkan jajaran IPDN,” katanya.

Arief mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk mental, karakter, dan disiplin agar menjadi kader pamong praja yang tangguh dan berintegritas sebelum memulai pendidikan penuh di IPDN.

Ia berharap para calon praja IPDN dapat membentuk karakter yang diharapkan setelah melalui pelatihan fisik, bela diri, wawasan kebangsaan, dan pengenalan senjata, sebagai langkah awal pendidikan mereka.

“Kami pastikan seluruh kegiatan pendidikan dasar ini dilakukan profesional dengan tidak ada kekerasan yang dilakukan,” tandasnya.

Jurnalis: Ant
Editor: Rosyid