Korban Kercunan Sate Jebred di Garut Bertambah, 3 Penjual Diperiksa

GARUT, Lingkar.news – Kepolisian Resor Garut memeriksa tiga orang penjual makanan terkait kasus keracunan sate jebred yang dialami puluhan orang di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga mengakibatkan dua orang di antaranya meninggal dunia.

“Sampai saat ini ada tiga orang (diperiksa) dan tentunya pasti akan bertambah,” kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha pada Rabu, 11 Oktober 2023.

AKBP Yonky menuturkan bahwa Polres Garut bersama instansi terkait sudah turun ke lapangan setelah mendapat informasi banyaknya warga di Kecamatan Cilawu, bahkan ada warga dari Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban keracunan pada Minggu, 8 Oktober 2023 malam.

Polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap saksi dari keluarga korban dan juga korban yang dirawat, serta membawa sampel makanan berupa sate jebred yang dikonsumsi korban.

“Kami sudah mengirimkan sampel makanan itu ke laboratorium untuk diteliti dalam rangka penyelidikan dan memastikan penyebabnya,” ungkapnya.

Belasan Orang Keracunan Usai Makan Sate Jebred di Garut, 2 Orang Tewas

Selain melakukan uji laboratorium makanan, penyidik juga meminta keterangan para penjual sate jebred di daerah Cilawu dan juga akan menelusuri pemasok atau pembuat makanan tersebut.

“Sudah minta keterangan dari pedagangnya, penjual, semua yang terlibat membuatnya,” ucapnya.

Ia mengatakan hasil uji laboratorium ditambah keterangan saksi, korban, dan penjual makanan itu menjadi bahan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Polres Garut dalam mengungkap kasus keracunan itu membutuhkan tim ahli tentang kandungan makanan dan zat berbahaya yang mengakibatkan korban keracunan hingga meninggal dunia.

“Hasil dari penyelidikan tentunya ini kita butuhkan keterangan dari para ahli sehingga nanti bisa menyimpulkan penyebab keracunan itu,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat korban keracunan makanan yang harus menjalani perawatan medis di puskesmas dan klinik di Kecamatan Cilawu sebanyak 39 orang, dua orang di antaranya meninggal dunia.

Kejadian itu berawal saat beberapa orang yang datang ke puskesmas mengeluhkan sakit dan muntah-muntah pada Minggu, 8 Oktober 2023.

Pada hari berikutnya, Senin, 9 Oktober 2023 jumlah warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala sama terus bertambah. Hingga Selasa, 10 Oktober 2023 tercatat ada 39 orang. Dua orang korban keracunan dilaporkan meninggal dunia. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)