Triwulan I 2025, Investor Pasar Modal di Ciayumajakuning Tembus 317.710

CIREBON, Lingkar.news – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, mencatat jumlah investor pasar modal di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) mencapai 317.710 orang berdasar data Single Investor Identification (SID) pada triwulan pertama 2025.

Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib, mengatakan jumlah tersebut meningkat 2,44 persen secara year to date (ytd) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan peningkatan ini mencerminkan meluasnya pemanfaatan produk dan layanan pasar modal, seiring semakin mudahnya akses maupun layanan digital yang tersedia bagi masyarakat.

“Porsi SID Ciayumajakuning terhadap total investor di Jawa Barat saat ini sebesar 10,63 persen,” katanya dalam kegiatan bincang asik seputar sektor jasa keuangan di Cirebon pada Senin, 26 Mei 2025.

Menurut dia, walaupun jumlah investor tumbuh, nilai transaksi saham justru mengalami penurunan.

Sampai Maret 2025, kata dia, total transaksi saham di wilayah tersebut tercatat sebesar Rp 1,27 triliun, turun 29,89 persen secara ytd.

Agus menilai penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh pergeseran strategi investasi masyarakat, yang mulai diversifikasi ke produk keuangan lain di luar saham.

Ia menuturkan guna memperkuat perlindungan konsumen dan memperluas akses keuangan, OJK Cirebon terus menggencarkan program edukasi maupun literasi keuangan melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan.

Hingga 22 Mei 2025, pihaknya telah melaksanakan 67 kegiatan edukasi dan literasi keuangan, atau sekitar 30,9 persen dari target tahunan sebanyak 150 kegiatan.

“Jumlah peserta edukasi mencapai 12.354 orang dari berbagai kelompok masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, ASN, pelaku UMKM, guru, dosen, ibu rumah tangga, hingga lansia,” ujarnya.

Ia menyebutkan upaya literasi juga diperkuat melalui pembentukan Duta Literasi dari kalangan lembaga keuangan, komunitas dan mahasiswa, yang bertugas menyampaikan edukasi, membuat konten kreatif, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan.

OJK Cirebon, lanjut dia, selalu memantau aktivitas Duta Literasi secara berkala karena mereka menjadi panutan dan sumber informasi keuangan yang terpercaya di masyarakat.

“Program ini sangat penting dan sudah ada hasilnya. Dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan peningkatan indeks literasi keuangan menjadi 66,46 persen,” pungkasnya.

Jurnalis: Antara
Editor: Rosyid