INDRAMAYU, Lingkar.news – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang menyebutkan Ponpes Al-Zaytun sama halnya dengan kibbutz (tempat pemukiman kolektif dengan sistem kepemilikan bersama di Israel).
“Dan apa yang kita buat itu (Al Zaytun) kayak di Israel, namanya kibbutz,” kata Panji Gumilang di Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat, 28 Juli.
Panji mengatakan, Al-Zaytun adalah pesantren spirit yang modern dengan sistemnya, ditamsilkan dengan kibbutz di Israel, yang mampu hidup secara berdikari atas kemampuan penghuninya.
Dia menjelaskan, kemodernan dibuktikan dengan sistem ekonomi modern yang sudah terbangun secara masif di kawasan Ponpes Al-Zaytun.
2 Kali Diundang Panji Gumilang, Lucky Hakim Heran Kekayaan Triliunan Al-Zaytun
Menurutnya, ekonomi harus terus berputar, selayaknya pakaian yang memiliki banyak kantong, jika penuh, maka harus dipindahkan ke hal lainnya.
“Terus berputar, itu namanya konglomerasi. Harus berkonglomerasi ekonomi itu,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, kemodernan juga dibuktikan di Al-Zaytun dengan semua sistem yang menyesuaikan dengan kebutuhan.
“Mau makan, harus ada makanan. Ingin ada makanan, harus menanam, harus tau ilmunya,” tuturnya.
Hal tersebut selaras dengan pernyataan Anggota Pembina YPI Abdul Halim yang menyatakan hingga kini Ponpes Al-Zaytun tercatat memiliki 500 hektare lahan pertanian produktif, dengan stok padi sebanyak 800 ton, yang mampu bertahan hingga dua tahun ke depan.
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Panji Gumilang Soal Ponpes Al-Zaytun
Sebelumnya, kekayaan Ponpes Al-Zaytun mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Pihaknya mengaku heran dengan kekayaan triliunan Ponpes Al-Zaytun.
Hal itu disampaikan sebelum pemeriksaan saat dipanggil penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan penistaan agama oleh pimpinan Al-Zaytun pada Jumat, 14 Juli 2023.
Ia mengaku takjub dengan kemegahan dan kebesaran Ponpes Al-Zaytun termasuk uang yang dimiliki pesantren tersebut.
“Cuma di benak saya, ini benak saya, ini uangnya banyak banget bisa beli ribuan, bisa triliunan lah gitu. Tapi kan saya tidak sopan, azas kesopanan tidak mungkin sana nanya uangnya dari mana. Saya Cuma kok kaya banget, hebat amat,” ujarnya.
Pemerintah Selamatkan Ponpes Al-Zaytun, Proses Hukum Panji Gumilang Tetap Berjalan
Selain itu, dirinya yang sempat diundang dua kali ke Ponpes Al-Zaytun , mengatakan bahwa Al-Zaytun merupakan pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbesar di Indramayu, serta bayar listrik mahal.
“Jadi saya pengin tahu, kenapa listriknya bisa mahal, terus buat apa lahannya besar, ternyata ditunjukin itu lahannya dipakai buat pertanian secara modern, tersisem lebih baik, peternakan juga ada,” tuturnya.
Ia juga mengaku melihat bangunan masjid yang besar dengan daya tampung sampai puluhan ribu jamaah hingga kapal-kapal yang dimiliki Al-Zaytun.
“Saya lihat masjidnya besar-besar sekali, daya tampungnya bisa sampai puluhan ribu bahkan lebih besar dari Istiqlal. Dan ada kapal-kapal yang dibuat yang dimiliki oleh Al-Zaytun kapal-kapal laut sekitra gross tonnage (GT), mungkin harganya mahal-mahal,” bebernya.
Kendati begitu pihaknya mengaku baru mendapatkan keterangan dari orang-orang sekitarnya terkait desas desus Al-Zaytun dianggap nyeleneh dan ngawur setelah kunjungan kedua kalinya ke ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)