CIANJUR – LINGKAR – Kepolisian Resort (Polres) Cianjur, Jawa Barat, tengah menyelidiki penyebab tewasnya seorang operator alat berat bernama Mamat alias Ujang (31), yang tertimbun tanah setinggi lima meter saat bekerja di galian pasir di Desa Sukamulya, Kecamatan Cilaku, pada Sabtu (14/9).
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan bahwa penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat unsur kelalaian dalam kejadian ini serta memeriksa izin operasional galian pasir tersebut.
“Kami masih menyelidiki penyebab kematian korban yang tertimbun bersama alat beratnya. Penyelidikan akan mencakup kemungkinan adanya kelalaian, serta pemeriksaan terkait izin galian pasir di lokasi kejadian,” ujar AKP Tono di Cianjur.
Sejumlah saksi, termasuk pemilik galian, akan dimintai keterangan terkait insiden yang merenggut nyawa Ujang. Pemeriksaan lebih lanjut juga akan dilakukan terhadap kelengkapan izin operasi galian pasir tipe C di Kecamatan Cilaku.
Sebelumnya, Basarnas Cianjur bersama tim gabungan berhasil mengevakuasi jasad Ujang yang tertimbun longsoran tanah setinggi lima meter. Kepala Basarnas Cianjur, Andika Zein, menyatakan bahwa evakuasi melibatkan petugas dari Pemadam Kebakaran Cianjur, BPBD Cianjur, Forum Relawan Cianjur, dan TNI/Polri setelah menerima laporan dari warga setempat.
Menurut kesaksian warga, tebing setinggi 25 meter yang sedang dikeruk oleh korban tiba-tiba longsor, mengubur Ujang beserta alat beratnya.
Proses evakuasi berlangsung cukup sulit karena longsoran tanah bercampur dengan batu berukuran besar, menyulitkan tim untuk segera mengevakuasi korban. Setelah bekerja selama tiga jam, petugas akhirnya berhasil mengeluarkan jasad Ujang dari dalam kabin alat beratnya. Jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum di Kecamatan Cilaku.
Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini guna memastikan apakah ada faktor kelalaian atau masalah teknis yang menyebabkan insiden tragis tersebut. (RARA – LINGKAR)