Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Dangkal, BMKG: Akibat Sesar Aktif

BANDUNG, Lingkar.news – Gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo 2,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu pagi sekitar pukul 10.10 WIB. Gempa ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,19 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,63 derajat Bujur Timur (BT). Lokasi tepatnya berada di Kabupaten Bandung pada kedalaman 5 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat,” ujar Teguh dalam keterangan resmi yang diterima di Bandung.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, Teguh menyebut bahwa gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Kabupaten Bandung dengan skala intensitas II hingga III MMI. Skala ini berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang, dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Teguh menambahkan, hingga pukul 10.23 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa belum ada kejadian gempa bumi susulan.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Teguh juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG, yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi terverifikasi.

BMKG secara umum mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyiapkan langkah kesiapsiagaan. Langkah-langkah tersebut meliputi memastikan bangunan tahan gempa, menyiapkan tas siaga bencana, hingga berlatih untuk melindungi diri selama terjadi gempa.

“Perkuat juga mitigasi bencana baik struktural maupun kultural dan melakukan edukasi secara masif terkait potensi gempa serta dampak dan mitigasinya,” tutup Teguh Rahayu.

Jurnalis: Ant
Editor: Sekar S