Jabar Catat Realisasi Investasi Tertinggi pada Triwulan III 2025

Bandung (LINGKAR.NEWS) – Jawa Barat (Jabar) mencatatkan realisasi investasi tertinggi secara nasional pada triwulan III tahun 2025, yang memposisikan provinsi itu sebagai destinasi utama penanaman modal di Indonesia.

Data dari Kementerian Investasi yang dilihat di Bandung, Jumat (17/10/2025), menunjukkan total realisasi investasi nasional mencapai Rp491,4 triliun atau tumbuh sebesar 13,9 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan III dibanding periode yang sama tahun 2024, dengan Jabar menyumbang Rp77,1 triliun.

Secara keseluruhan, kontribusi Jawa Barat didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp41,8 triliun atau sekitar 15 persen dari total PMDN nasional.

Di sisi Penanaman Modal Asing (PMA), Jawa Barat juga menjadi tujuan utama investor asing dengan nilai investasi mencapai 2,2 miliar dolar AS atau 16,7 persen dari total PMA nasional.

Empat provinsi lain yang masuk lima besar realisasi investasi adalah DKI Jakarta (Rp63,3 triliun), Sulawesi Tengah (Rp33,4 triliun), Banten (Rp30,8 triliun), dan Jawa Timur (Rp30,4 triliun).

Adapun secara nasional, PMDN masih mendominasi peta investasi dengan kontribusi 56,9 persen atau setara Rp279,4 triliun, sedangkan PMA berkontribusi 43,1 persen atau sekitar Rp212 triliun.

Dengan capaian ini realisasi investasi nasional hingga akhir triwulan III telah menyentuh 75,3 persen dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Bandung, Jumat, mengapresiasi seluruh jajaran dan perangkat baik provinsi dan kabupaten/kota, serta para pelaku industri dan usaha yang telah bersinergi sehingga Jabar masih menjadi destinasi utama investor.

Pihaknya memastikan berkomitmen untuk merawat iklim investasi, mulai dari mempermudah perizinan, menghadirkan infrastruktur yang memadai, sampai memberikan keamanan serta kenyamanan kepada penanam modal.

“Yang dibangun adalah investasi. Bagaimana investasi? Ya, harus ramah. Bagaimana caranya ramah? Perizinan harus cepat, infrastruktur harus dibangun dengan baik. Pemerintah Provinsi saat ini sangat concern terhadap pembangunan infrastruktur,” ucap Dedi. (anta/red)