MAJALENGKA, Lingkar.news – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan tenda darurat dan dapur umum untuk membantu korban terdampak peristiwa angin puting beliung di Kabupaten Bandung dan Sumedang.
“Kemarin sudah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI-Polri untuk menyiapkan tenda dan dapur umum,” kata Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin di Majalengka, Jumat, 23 Februari 2024.
Tenda darurat itu sedang dibangun oleh petugas gabungan, sehingga warga yang menjadi korban putting beliung Sumedang-Bandung dapat mengungsi sementara di tempat itu.
Sedangkan untuk dapur umum nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik seperti makanan dan minuman yang diperlukan korban di dua daerah itu.
“Untuk kebutuhan logistik aman, karena ada dapur umum. Sedang disiapkan,” ujar Bey.
Dampak Puting Beliung di Sumedang, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
Menurut Bey, penanganan pascabencana itu sudah berjalan baik karena pemerintah daerah setempat bergerak cepat untuk menanggulangi dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.
Bey menyebut salah satu kebijakan responsif telah dilakukan oleh Pemkab Sumedang dengan menetapkan status tanggap darurat angin puting beliung sampai 29 Februari 2024.
Selain itu, Pemkab Sumedang pun menjamin perbaikan rumah warga yang terdampak angin puting beliung dengan menyiapkan anggaran belanja tidak terduga (BTT).
“Untuk Kabupaten Sumedang sudah menetapkan tanggap darurat dan kerusakannya sudah ditanggulangi dari BTT itu,” tuturnya.
Puting Beliung di Sumedang-Bandung Sebabkan 534 Bangunan Rusak, 33 Orang Luka
Pihaknya menambahkan Pemprov Jabar berkomitmen memberikan penanganan lanjutan, baik untuk korban maupun bangunan yang rusak akibat terkena angin puting beliung.
“Saya sampaikan kepada bupati/wali kota bahwa penanganan pascabencana ini sudah sangat baik. Jadi sudah sangat cepat,” katanya.
Sebelumnya peristiwa angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung (Rancaekek) dan Kabupaten Sumedang (Jatinangor) pada Rabu, 21 Februari 2024.
Akibat kejadian tersebut sejumlah bangunan seperti toko, pabrik dan rumah warga di dua daerah itu mengalami kerusakan dari ringan hingga berat.
BPBD Jabar melaporkan di Kabupaten Sumedang ada sekitar 12 warga yang mengalami luka dan 413 KK terdampak bencana itu. Sedangkan di Kabupaten Bandung terdapat 21 orang yang terluka dan 422 KK terdampak. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)