Komisi XI DPR RI Setujui APBN 2026 Rp52,02 T untuk 5 Program Utama

JAKARTA, Lingkar.news Komisi XI DPR RI menyetujui menyetujui anggaran Kementerian Keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar Rp 52,02 triliun.

Anggaran tersebut disetujui dalam rapat kerja Komisi XI DPR bersama Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

“Komisi XI DPR RI menyetujui pagu anggaran Kementerian Keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026 sebesar Rp 52,02 triliun,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun.

Dana APBN 2026 tersebut dialokasikan untuk mendukung fungsi pelayanan umum, ekonomi, dan pendidikan.

Alokasi anggaran Kemenkeu tahun depan akan digunakan untuk lima program utama, yakni

  1. program kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan ekonomi senilai Rp90 miliar,
  2. program pengelolaan penerimaan negara sebesar Rp1,99 triliun,
  3. program pengelolaan belanja negara Rp24,40 miliar,
  4. program pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara, dan risiko dengan kebutuhan Rp289,23 miliar,
  5. program dukungan manajemen termasuk badan layanan umum (BLU) dengan total Rp49,61 triliun.

Dari total Rp52,02 triliun tersebut, sebanyak Rp10,37 triliun dialokasikan untuk tujuh badan layanan umum (BLU).

Sedangkan, tanpa memasukkan pagu BLU, maka anggaran murni Kemenkeu pada 2026 mencapai Rp41,64 triliun.

Berdasarkan fungsi, alokasi anggaran terdiri atas Rp47,77 triliun untuk pelayanan umum, Rp249,26 miliar untuk fungsi ekonomi, dan Rp3,99 triliun untuk fungsi pendidikan.

Rincian anggaran Kemenkeu ini nantinya akan dilaporkan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk mendapatkan persetujuan.

Sebelumnya dalam rapat pada Rabu, 10 September 2025 pagi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Komisi XI membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan Tahun 2026 yang nilainya mencapai Rp52,16 triliun.

​​​​​​​Purbaya, dalam paparannya, menyebut pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada Rancangan APBN (RAPBN) 2026 ditargetkan sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dari target APBN 2025 sebesar 5,2 persen. Dari sisi komponen PDB, proyeksi investasi melambat dari 5,5 persen tahun ini menjadi 5,2 persen tahun depan.

Sebaliknya, target pertumbuhan konsumsi rumah tangga meningkat dari 5,0 persen tahun ini menjadi 5,2 persen tahun depan. Kemudian, ekspor yang naik dari 5,4 persen menjadi 6,7 persen. Adapun dari segi sektor, pertanian diperkirakan tumbuh 4,1 persen, manufaktur 5,2 persen, serta informasi dan komunikasi 8,0 persen pada tahun depan.

Jurnalis: Rara
Editor: Ulfa Puspa