JAKARTA, Lingkar.news – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa pemerintah akan mulai membangun sekolah rakyat yang ditarget beroperasi pada tahun 2025 ini. Rencananya, pemerintah akan memberikan anggaran rata-rata Rp 100 miliar untuk tiap sekolah.
“Nanti Pak Mensos lebih detail. Bergantung kebutuhan masing-masing lokasi, rata-rata Rp 100 miliaran,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 10 Maret 2025.
Ia menyebut sebanyak 50 sekolah rakyat sudah siap untuk direalisasikan. Menurutnya, jumlah tersebut bisa bertambah tergantung kesiapan dan kebutuhan setiap daerah.
Ia mengatakan bahwa kurikulum sekolah rakyat saat ini sedang digodok oleh Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa sekolah rakyat akan dibangun lewat mekanisme kolaborasi.
“Untuk sarana dan prasarana nanti, yang membantu tentu PU. Jadi, kami minta bantuan dari berbagai kementerian. Ini artinya kerja bersama untuk menerjemahkan gagasan Presiden,” kata Gus Ipul.
Terkait dengan program Sekolah Rakyat, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan sentra dan balai-balai yang berada di bawah naungan Kemensos untuk menjadi lokasi pendirian sekolah rakyat.
Kemensos menargetkan pembukaan sebanyak 100 sekolah rakyat di seluruh Indonesia pada bulan Juli 2025 mendatang.
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengatakan bahwa sekolah rakyat ditujukan kepada orang miskin. Nantinya, sekolah tersebut berbentuk boarding untuk jenjang SD hingga SMA.
“Tujuannya kami ingin memutus rantai kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem lewat jalur pendidikan,” katanya di Solo, pada Senin, 20 Maret 2025. (Lingkar Network | Raka Wijaya/Anta – Lingkar.news)