BOGOR, Lingkar.news – Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyebutkan pembekalan tugas calon wakil menteri di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 17 Oktober 2024, menjadi ajang menyamakan frekuensi.
Bima Arya yang juga merupakan salah satu peserta, usai pembekalan bertajuk “Hambalang Retreat” menyebutkan bahwa Prabowo ingin menyamakan frekuensi calon anggota kabinet mendatang, karena berasal dari berbagai latar belakang.
Latar belakang anggota kabinet berbeda-beda kata beliau. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya,” ungkap Bima Arya yang kini menjabat Ketua DPP PAN.
Ia memaparkan, Prabowo menyampaikan konstelasi global, seperti geopolitik, kondisi ekonomi global, mengelola negara, dan menggarisbawahi seni mengelola negara secara andal, atau seni keterampilan mengelola negara.
Prabowo Panggil Wakil Menteri, Total 58 Tokoh dari Berbagai Kalangan
Kemudian, pembekalan kali ini menekankan prioritas akan dijalankan oleh pemerintahan ke depan, dengan mendengar paparan dari beberapa narasumber.
“Ada yang berbicara pemberatan korupsi dari perspektif internasional, kemudian the features of artificial intelligence, kemudian ada yang menyampaikan kisah sukses pertumbuhan ekonomi yang impresif di Dubai,” papar Bima Arya.
Menurut dia, dengan demikian para calon wamen menjadi satu frekuensi dan persepektif dengan memahami dari pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto.
Pembekalan bertajuk “Hambalang Retreat” itu diikuti calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 54 peserta.
Pembekalan tugas bagi para calon wakil menteri dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dengan berbagai pembasahan, seperti kecerdasan buatan (AI), media dan komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan materi antikorupsi.
Sementara itu, mantan staf khusus Jokowi, Aminuddin Ma’ruf menyebutkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto menekankan kepada para calon anggota kabinet mendatang untuk membantunya membawa Indonesia menuju negara super power atau adikuasa.
“Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi kerja sama antar tim, khususnya elit politik sebagai syarat mutlak memimpin Indonesia maju, menuju negara super power kira-kira begitu,” ungkap Aminuddin usai menjadi peserta pembekalan calon wakil menteri di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 17 Oktober 2024.
Ia memaparkan, Prabowo juga menekankan komitmennya untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi di semua sektor yang telah dimulai oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagai syarat mutlak untuk Indonesia menuju great power country.
“Tadi beliau menjelaskan tahapan-tahapan transformasi sebuah bangsa menuju bangsa yang maju dan pada akhirnya menuju great power country,” ujar Aminuddin.
Pada pembekalan itu, Prabowo memaparkan tantangan-tantangan global baik di bidang pertahanan keamanan, kemajuan teknologi, maupun bidang ekonomi secara spesifik. Menurut dia, perbandingan antara kekuatan bangsa lain dan kekurangan bangsa Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Tentunya untuk membawa Indonesia lebih baik. Insya Allah dari pemerintahan yang transisi seperti ini dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo Insya Allah tidak ada jeda waktu lagi, setelah dilantik kabinet langsung bekerja maksimal,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)