BANDUNG BARAT, Lingkar.news – Sebanyak 500 pelajar diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor dan Desa Citalem, Kabupaten Bandung Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis yang memadai.
“Kami harus antisipasi risiko paling buruk yang tidak bisa ditangani di lokasi dan harus dirawat,” kata dia di Bandung Barat, Rabu, 24 September 2025.
Pihaknya segera mengerahkan tenaga medis dan ambulans berasal dari berbagai daerah untuk menangani mereka.
Hingga Rabu sore, 400 siswa mengalami gejala keracunan di Cipongkor, sedangkan 100 lainnya di Desa Citalem.
“Teridentifikasi ada 500 yang mengeluh dan langsung kami tangani. Kami sudah cek dua-duanya, kondisinya seperti itu,” ujarnya.
Dia mengatakan gejala dialami para siswa, antara lain mual, sesak napas, pusing, lemas, dan kejang.
“Keluhannya pada umumnya mual, kemudian sesak, pusing, lemas. Ada juga satu hingga dua yang kejang,” ujarnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit rujukan di Bandung Raya untuk mengakomodasi mereka dengan penanganan terbaik.
“Paling tidak ada Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Dustira, Rumah Sakit Otista, Rumah Sakit Sartikasih, Cahaya Kawaluyan, Parahyangan, termasuk RS Al-Islam. Jadi untuk rumah sakit tidak kekurangan, tempat tidurnya juga kami siapkan maksimal,” kata Herman.
Data sementara berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, total kasus keracunan MBG di Cipongkor hingga Rabu sore, 24 September 2025 mencapai 911 pelajar.
Jumlah itu akumulasi dari dua kejadian, yakni pada Senin, 22 September 2025 yang menimpa 411 orang serta peristiwa terbaru pada Rabu ini dengan 500 anak.
Jurnalis: Ant
Editor: Sekar S