lingkarjabar.id

Kunjungi Sekolah Rakyat di Cirebon, Mensos Temukan Sejumlah Kekurangan

CIREBON, Lingkar.news – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut mengunjungi di Sekolah Rakyat Kota Cirebon, Jawa Barat, dan menemukan sejumlah kekurangan yang perlu diperbaiki untuk mendukung kenyamanan dan keamanan siswa.

Ia menjelaskan fasilitas yang dimaksud meliputi pemasangan pagar tambahan di area terbuka, perbaikan sistem keamanan lingkungan, serta penambahan sarana penunjang lainnya.

“Masih ada beberapa titik yang perlu perbaikan, seperti penambahan pagar, peningkatan keamanan, dan fasilitas pendukung kenyamanan,” kata Saifullah di Sekolah Rakyat Cirebon, Rabu, 13 Agustus 2025.

Ia mengatakan sumber daya manusia (SDM) pendukung, seperti petugas kebersihan, juga perlu ditambah agar proses belajar dan tinggal di lingkungan Sekolah Rakyat dapat berjalan optimal.

Menurutnya, tantangan di Cirebon cukup besar karena program ini melibatkan siswa sekolah dasar, sehingga kondisi itu memerlukan kesabaran dan kerja keras dari para guru.

“Saya berterima kasih kepada para guru yang bertekad mengembangkan Sekolah Rakyat. Kekurangan yang ada akan kita perbaiki secara bertahap,” ujarnya.

Mensos menegaskan perbaikan fasilitas memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.

“Intinya kita kolaborasi. Ada hal-hal yang bisa diintervensi oleh daerah, dan itu perlu dukungan penuh,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan wilayahnya menjadi satu lokasi di Indonesia yang ditetapkan Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai percontohan program Sekolah Rakyat.

Agus menjelaskan program tersebut ditujukan untuk anak-anak dari berbagai latar belakang sosial, khususnya kelompok penerima manfaat bantuan sosial.

Saat ini jumlah siswa yang mengikuti program mencapai 75 orang, terdiri atas 32 siswa SD dan 43 siswa SMP, yang telah tinggal di lingkungan Sekolah Rakyat.

Ia berharap program tersebut dapat membuka kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak dengan keterbatasan akses pendidikan untuk belajar dan berkembang.

“Harapannya anak-anak ini mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan tumbuh seperti anak-anak lainnya,” tuturnya.

Jurnalis: Ant/Ceppy Bachtiar
Editor: Sekar S

Exit mobile version