lingkarjabar.id

Gempa di Kabupaten Bandung Terasa di Seluruh Jabar, Rumah hingga Faskes Rusak

BANDUNG, Lingkar.news Gempa berkekuatan 5 Magnitudo yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Rabu, 18 September 2024 pagi terasa di hampir seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa yang berlokasi di 24 km Tenggara Kabupaten Bandung, 25 km Barat Laut Kabupaten Garut, 30 km Tenggara Kota Bandung, 37 km Tenggara Kota Cimahi dan 147 km Tenggara Jakarta itu menyebabkan guncangan cukup kuat di tiga kabupaten dan Jabar secara umum.

Keterangan tersebut menyebutkan gempa di Kabupaten Bandung dirasakan kuat selama 3-5 detik hingga masyarakat panik dan sempat keluar rumah.

Di Kabupaten Garut, keterangan itu mencatat gempa dirasakan sedang selama 3-5 detik, namun masyarakat tidak panik.

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat di mana masyarakat tidak panik akibat gempa sedang yang dirasakan selama 3-5 detik.

“Di Jabar, gempa dirasakan sedang selama 2-3 detik. BPBD Kabupaten Bandung, Garut, Bandung Barat dan BPBD Provinsi Jabar sedang memonitoring perkembangan setelah gempa,” demikian keterangan BNPB.

Pernyataan itu juga menerangkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 09:41 WIB tersebut memiliki kedalaman 10 km di titik 7.19 LS dan 107.67 BT.

“Pusat gempa di darat dan tidak berpotensi tsunami.”

Berdasarkan informasi dari Posgab Jabar, sejauh ini daerah terdampak adalah di kecamatan Ibun, Paseh, Majalaya, Ciparay, Pacet, Kertasari, Pangalengan di Kabupaten Bandung.

BNPB juga mengkonfirmasi laporan visual sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, gempa menyebabkan beberapa rumah warga di Kertasari, Kabupaten Bandung roboh pada bagian dinding, langit-langit, pagar dan kerusakan di bagian lain dengan kondisi rusak ringan hingga berat.

Selanjutnya dampak kerusakan juga melanda beberapa bangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan kantor polisi di wilayah Kabupaten Bandung.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan sampai saat ini belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya korban jiwa. Perkembangan data dan informasi akan dilaporkan secara berkala pada waktu berikutnya.

Walau begitu pihaknya meminta masyarakat tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Masyarakat diminta tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan, terlebih potensi gempa bumi susulan masih sering terjadi beberapa kali dengan magnitudo 2-2.4,” ujar Muhari. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)