lingkarjabar.id

Belum Dapat Anggaran, 300 KM Jalan Rusak di Pati bakal Dialokasikan Dana SiLPA

PATI, Lingkar.news – Kondisi jalan di beberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, saat ini banyak yang rusak dan berlubang. Hal ini banyak dikeluhkan masyarakat karena membahayakan pengguna jalan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati melalui Plt. Kabid Bina Marga DPUTR Kabupaten Pati, Hasto Utomo menyebut, anggaran perbaikan jalan tahun 2023 yang tersedia tidak mampu menangani kerusakan untuk semua jalan di Kabupaten Pati, yang memiliki panjang jalan hingga 1.256,285 km.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan laporan terakhir masih ada 300 km ruas jalan yang masih mengalami kerusakan. Sepanjang jalan tersebut belum mendapatkan anggaran pada tahun ini.

Pati Rencanakan Perbaikan Jalan 300 Km, ini Detailnya

Meski demikian, Hasto menyebut jika penanganan jalan rusak yang tidak mendapat jatah anggaran murni tahun 2023 akan digarap menggunakan dana SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, yaitu selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran, red).

“Kami ingin kejar penanganan, sehingga semua jalan pada bulan Agustus sudah teranggarkan tahun ini bisa tertangani semua. Maka, akhir tahun biasanya ada SiLPA di tahun ini, kita gunakan memperbaiki jalan lain,” jelasnya.  

Ia menambahkan, adanya SiLPA yang merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran di 2023 bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan lain.

“Adanya SiLPA seperti pengerjaan di ruas jalan Sukolilo-Prawoto yang anggarannya Rp 2 M, ditawar Rp 1,5 M maka ada sisa alokasi. Akhirnya dari semuanya dikumpulkan, sehingga ada sisa anggaran untuk infrastruktur jalan lain,” ujarnya.

Seperti tahun sebelumnya, Hasto menyebut bahwa semua sisa anggaran tersebut akan dikumpulkan. Dan sebelum akhir tahun jika dikumpulkan ternyata masih banyak sisa anggarannya, maka akan digunakan menambah alokasi anggaran perbaikan jalan yang telah dialokasikan, dan bisa digunakan untuk memperbaiki jalan yang belum teralokasikan di tahun 2023 ini.

“Kalau dapatnya banyak, bisa dipakai perbaikan di jalan yang rusak. Tetapi bisa juga memperbaiki misal di jalan Juwana-Jetak yang kerusakannya juga banyak. Karena kita enggak bisa murni semua anggaran, perbaikan tidak bisa tersentuh semua,” pungkasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)